Network
Indonesains - Membiarkan anak sering bermain di ruang terbuka hijau ternyata adalah pilihan yang baik dan dapat memberi dampak positif jangka panjang bagi si anak, menurut hasil penelitian. Para ilmuwan memiliki bukti bahwa ruang terbuka hijau dapat mengurangi risiko anak mengalami gangguan mental saat dewasa hingga 55 persen lebih rendah.
Penelitian tersebut berasal dari Aarhus University, Denmark dan telah diterbitkan pada 25 Februari 2019 di Jurnal PNAS dengan judul "Residential green space in childhood is associated with lower risk of psychiatric disorders from adolescence into adulthood".
Dengan temuan tersebut, maka hasil penelitian itu telah menunjukan pentingnya merancang kota dengan ruang terbuka hijau dan sehat untuk masa depan yang lebih baik.
Baca Juga: Hasil Penelitian: Masuk Sekolah Jam 9 Pagi Meningkatkan Prestasi Akademik
"Tumbuh di lingkungan perkotaan dikaitkan dengan risiko terjadinya gangguan kejiwaan, namun mekanisme yang mendasarinya tidak diketahui," tulis peneliti. "Ruang terbuka hijau dapat memberikan manfaat kesehatan mental dan kemungkinan menurunkan risiko gangguan kejiwaan."
Penelitian berskala nasional yang mencakup lebih dari 900.000 orang menunjukkan, bahwa anak-anak yang tumbuh di lingkungan ruang terbuka hijau yang paling sedikit memiliki risiko 55% lebih tinggi terkena gangguan kejiwaan.
Hasil penelitian itu tidak bergantung pada pengaruh faktor risiko lain yang diketahui. Untuk diketahui, bahwa sekitar lebih dari 450 juta populasi manusia global menderita gangguan mental kesehatan dunia atau WHO menderita gangguan mental.
Dan berdasarkan data satelit dari tahun 1985 hingga 2013, para peneliti dari Universitas Aarhus telah memetakan keberadaan ruang terbuka hijau di sekitar rumah masa anak-anak dari hampir satu juta orang Denmark.
