INDONESAINS- Rasa puas dan kenikmatan yang didapatkan fisik kita sejatinya hanya semu, karena penerjemahan itu semua ada di otak. Bagaimana kita bisa membedakan ini rasa sakit atau rasa menyenangkan, suara bencana atau suara yang menenangkan batin, otaklah yang memprosesnya. Dalam hal ini pendengaran memainkan peranan penting, diantara indera yang lain.
ASMR
Autonomous Sensory Meridian Response atau ASMR, menciptakan sensasi kesemutan di kepala dan leher (tingling) yang dipicu gerakan berulang atau bisikan. Beda yang pernah dirasakan di kulit, kesemutan ini digambarkan sangat santai, bahkan menyenangkan.
Para ilmuwan mempelajari ASMR, dan menyelidiki kemungkinan menjadikannya terapi alternatif untuk membantu kondisi depresi , kecemasan, dan insomnia.
Peneliti yang melakukan riset ASMR, menyebutnya sebagai "orgasme otak". Itu kita analogikan sebagai perasaan merinding tapi bukan karena takut. Dalam bahasa Inggris, tingling diartikan kesemutan, yang lebih condong sebagai sensasi merinding dalam bahasa Indonesia.
Kesemutan yang ditimbulkannya sukar dibedakan dengan shivery: menggigil gemetaran, atau juga seperti menggigil kedinginan (chills), sensasi ini didapatkan melalui pengalaman emosional salah satunya dengan mendengarkan suara yang indah.
ASMR merupakan kombinasi unik antara gairah dan relaksasi. Digambarkan sebagai perasaan kesemutan, rasa dingin, atau gelombang yang bergerak di kepala, leher, dan tulang belakang. Disertai sensasi fisik, perasaan bahagia, tenang, atau mengantuk.
Kenikmatan "halu" yang menghasilkan ASMR dipicu beberapa rangsangan panca indera diantaranya: